Kepala Desa Ambokulon

Sambutan Kepala Desa Ambokulon

Dengan Rahmat Allah SWT semoga desa Ambokulon menjadi desa yang aman, damai dan sejahtera

PROFIL DESA AMBOKULON

1. Sejarah Desa Ambokulon
Penamaan/Nomenklatur Desa Ambokulon berdasarkan adat istiadat secara turun temurun sejak zaman kerajaan mataram memiliki arti Ambo Ombo Luas, Kulon Barat, jadi artinya Bagian Barat Lebih luas dan dari zaman penjajahan Belanda sampai sekarang nama Ambokulon tetap dilestarikan. Namun secara formal nama Ambokulon belum diketahui dibakukan dalam bentuk peraturan perundang-undangan misalnya peraturan daerah, walaupun demikian nama Desa Ambokulon telah diakui secara administratif sebagai salah satu nama desa dari 211 desa yang ada di Kabupaten Pemalang. Desa Ambokulon sudah eksis sejak masa penjajahan Belanda. Tepatnya pada tahun 1952 sampai dengan 1975, Desa Ambokulon dipimpin oleh bapak Muchram, seorang tokoh agama (kyai), banyak nasehat, petuah, juga pendidikan tentang agama terhadap masyarakat, sehingga kehidupan masyarakat dalam sendi agama Islam berjalan baik.

Pada tahun 1967 sampai dengan 1972 terjadi paceklik, pertanian lumpuh total, para petani penggarap sawah tidak lagi menanam padi karena jebolnya bendungan Kali Wadas, petani menanam palawija, jagung, singkong, kedelai dan labu, sehingga masyarakat sangat minus (kurang pangan), sehingga pada tahun 1973 ada perubahan, setelah bendungan kaliwadas berhasil dibangun kembali dan petani mulai menanam padi karena sebagian besar masyarakat Desa Ambokulon hanya mengandalkan dari hasil pertanian.

Perlu diketahui bahwa Desa Ambokulon adalah Desa IDT, sebagai desa tertinggal tentu saja banyak membutuhkan penyesuaian agar setara dengan desa yang sudah maju, sehingga pada tahun 1977 dibangunlah Gedung Sekolah Dasar dan Gedung Kantor Balai Desa, perlu diketahui bahwa selama kurun waktu 1943 sampai dengan 1975 Desa Ambokulon tidak memiliki gedung balai desa yang permanen, sehingga untuk pelayanan masyarakat dilaksanakan di rumah kepala desa yang saat itu menjabat. Hal itu disebabkan karena Desa Ambokulon tidak memliki lahan untuk pembangunan gedung tersebut. Pada tahun 1977, hasil rapat LKMD waktu itu disepakati tukar guling tanah bengkok kepala desa dengan tanah darat milik warga, sehingga terwujudlah pembangunan Gedung Balai Desa dan Gedung SD Inpres. Desa Ambokulon telah ditetapkan secara yuridis dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Penetapan Desa sebagai wilayah administrasi pemerintahan desa di kecamatan Comal.

2. Kondisi Geografis
Desa Ambokulon Kecamatan Comal secara astronomi terletak antara 109° 17" 30" - 109° 40" 30" Bujur Timur dan 8° 52" 30" - 70 20" 11" Lintang Selatan. Adapun secara geografis wilayah Desa Ambokulon memiliki batas-batas yaitu, sebelah utara berbatasan dengan Desa Pagergunung Kecamatan Ulujami, sebelah timur berbatasan dengan Desa Ambowetan Kecamatan Ulujami, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Lowa Kecamatan Comal, dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gedeg Kecamatan Comal. Sedangkan luas wilayah Desa Ambokulon adalah 73.075 km2 atau 73.075 Ha terdiri dari tanah sawah seluas 49,220 Ha dan tanah darat seluas 23,855 Ha. Adapun secara administratif Desa Ambokulon terbagi dalam 3 (tiga) dusun dan secara kelembagaan terbagi dalam 3 RW dan 7 RT.

Kondisi topografi wilayah Desa Ambokulon terdiri dari daerah dataran tinggi dengan ketinggian rata-rata 6-15 meter diatas permukaan air laut. Wilayah Desa Ambokulon merupakan daerah yang berbukit baik yang memiliki kemiringan landai dan curam. Jenis tanah di Wilayah Desa Ambokulon terdiri dari tanah regosol batu-batuan pasir, intermediet dan tanah latosol yang terdiri dari batu bekuan pasir. Pemanfaatan tanah sebagian besar untuk pertanian, tanaman pangan, buah-buahan dan sayur-sayuran yakni seluas 49,011 Ha atau 70% dari luas wilayah Desa Ambokulon. Sedangkan sisanya seluas 23.885 Ha (30%) digunakan untuk bangunan perumahan/gedung serta pekarangan, tempat usaha, lembaga pendidikan dan sosial kemasyarakatan.

3. Gambaran Umum Demografi
Jumlah penduduk Desa Ambokulon pada akhir Tahun 2021 sejumlah 2.548 jiwa terdiri dari 1.306 jiwa laki-laki dan 1.242 jiwa perempuan, Jumlah kepala keluarga 719 KK dan jumlah anggota keluarga 2.548 jiwa. Sedangkan kepadatannya mencapai 483,4 jiwa/km2. Laju pertumbuhan penduduk Desa Ambokulon pada Tahun 2023 sebesar 0,07%.

Penduduk Desa Ambokulon dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok usia. Menurut sumber data monografi Desa Ambokulon tahun 2023 jumlah penduduk desa berdasarkan kelompok usia yaitu:
1. 0-5 tahun sebanyak 286 jiwa.
2. 6-20 tahun sebanyak 189 jiwa.
3. 21-60 tahun sebanyak 1.395 jiwa.
4. 60 tahun keatas sebanyak 205 jiwa.

Sedangkan Komposisi Penduduk Desa Ambokulon berdasarkan Jenis Pekerjaan, Pendidikan, Mata Pencaharian/Lapangan Usaha sebagai berikut:
Menurut sumber data monografi Desa Ambokulon tahun 2023 jumlah penduduk desa berdasarkan jenis pekerjaan yaitu:
1. Petani (Pemilik Tanah) sebanyak 45 jiwa.
2. Petani (Penggarap Lahan) sebanyak 39 jiwa.
3. Petani (Penggarap Penyekap) sebanyak 0 jiwa.
4. Petani (Buruh Tani) sebanyak 61 jiwa.
5. Nelayan sebanyak 4 jiwa.
6. Pengusaha Sedang/Besar sebanyak 4 jiwa.
7. Pengrajin/Industri Kecil sebanyak 85 jiwa.
8. Buruh (Industri) sebanyak 757 jiwa.
9. Buruh (Bangunan) sebanyak 41 jiwa.
10. Buruh (Pertambangan) sebanyak 0 jiwa.
11. Buruh (Perkebunan) sebanyak 0 jiwa.
12. Pedagang sebanyak 78 jiwa.
13. Pengangkutan sebanyak 17 jiwa.
14. PNS sebanyak 25 jiwa.
15. TNI/Polri sebanyak 6 jiwa.
16. Pensiunan sebanyak 19 jiwa.

Menurut sumber data monografi Desa Ambokulon tahun 2023 jumlah penduduk Desa Ambokulon berdasarkan tingkat pendidikan yaitu:
Pendidikan Umum
1. Belum Sekolah sebanyak 183 jiwa.
2. Tidak Tamat SD sebanyak 174 jiwa.
3. Tamat SD/Sederajat sebanyak 1.387 jiwa
4. Tamat SLPT/Sederajat sebanyak 349 jiwa.
5. Tamat SLTA/Sederajat sebanyak 318 jiwa.
6. Tamat Akademi/Sederajat sebanyak 46 jiwa.
7. Tamat PT/Sederajat sebanyak 104 jiwa.
8. Buta Huruf sebanyak 25 jiwa.

Pendidikan Khusus
1. SLB sebanyak 0 jiwa.

Menurut sumber data monografi Desa Ambokulon tahun 2023 jumlah penduduk Desa Ambokulon berdasarkan lapangan usaha yaitu:
1. Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, dan Perikanan sebanyak 75 jiwa.
2. Pertambangan dan Penggalian sebanyak 0 jiwa.
3. Industri Pengolahan sebanyak 85 jiwa.
4. Listrik dan Air Minum sebanyak 0 jiwa.
5. Bangunan/Konstruksi sebanyak 41 jiwa
6. Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel sebanyak 50 jiwa.
7. Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi sebanyak 19 jiwa.
8. Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, dan Jasa Perusahaan sebanyak 25 jiwa.
9. Jasa Soisal Kemasyarakatan dan Perorangan sebanyak 71 jiwa.
10. Lainnya (Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya) sebanyak 908 jiwa.

4. Kondisi Ekonomi
a. Perkembangan Perekonomian Desa
Pertumbuhan ekonomi Desa Ambokulon dipengaruhi oleh pertumbuhan hasil pertanian, industri mikro atau rumah tangga dan keberadaan pusat perekonomian. Desa Ambokulon memiliki Pasar Kabupaten yang mempunyai 76 pengusaha industri mikro dan secara keseluruhan dapat menampung kurang lebih 540 pekerja yang berasal dari Desa Ambokulon, maupun Desa-desa sekitar. Namun permodalan menjadi kendala utama karena rumitnya prosedur dari perbankan. Para pengusaha ini mengharapkan bantuan dari pemerintah khususnya masalah bantuan permodalan dengan bunga lunak.

b. Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita (pendapatan setiap orang per tahun) merupakan salah satu indikator kondisi perekonomian Desa Ambokulon. Pendapatan perkapita penduduk Desa Ambokulon pada Tahun 2023 sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah). Dengan pendapatan perkapita penduduk tersebut berarti rata-rata penduduk Desa Ambokulon memiliki penghasilan Rp 1.000.000,00 per bulan, artinya masih di bawah UMK Kabupaten Pemalang Tahun 2023.

c. Potensi Unggulan
Desa Ambokulon memiliki beragam potensi sumberdaya yang bisa dikembangkan, baik yang berasal dari sumberdaya alam maupun sumber daya buatan. Beberapa potensi unggulan dalam rangka mendukung pengembangan Desa Ambokulon meliputi:

1) Industri rumah tangga Desa Ambokulon memiliki industri rumah tangga pembuatan
Kaos dan celana boxer kain yang berkualitas. Industri ini terletak di Dusun I, II dan III Desa Ambokulon Kecamatan Comal terdiri dari 62 pengusaha dan bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 540 orang. Dalam prakteknya industri RT tersebut tidak hanya memproduksi, kaos dan celana boxer juga dijual dalam bentuk bahan ke desa-desa lain dengan skala besar, ada juga yang usaha dari limbah kain tersebut untuk dijual ke luar kota seperti Tasikmalaya, Cirebon, Purwokerto bahkan di luar Jawa seperti Bali, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, NTB, Papua dan lainnya sehingga usaha tersebut benar-benar menjadi mata pencaharian tetap dan mengurangi angka pengangguran di Desa Ambokulon dalam 8 tahun terakhir, dan sudah merambah menjadi jual beli online.

2) Industri Kecil Makanan
Di Desa Ambokulon memiliki banyak produk industri kecil, diantaranya adalah klepon dan kerupuk singkong. Jumlah pengusaha ada sekitar 2 orang dengan tenaga kerja 6 orang. Industri ini terletak di Dusun III RT 06 RW 03 Desa Ambokulon Kecamatan Comal. Klepon dipasarkan di pasar Rowosari Ulujami dan kerupuk singkong dipasarkan di pasar Sruwet (Bumirejo) Ulujami.